#Humor
Ceritanya, Boim ingin membawakan oleh-oleh semangka buat istri tercinta yang baru dinikahinya sepekan lalu.
Sepulang kerja, dengan Vespa butut hasil warisan ayahnya, mampirlah Boim ke pasar buah di dekat rumahnya.
Boim langsung menuju seorang pedagang semangka yang rupanya berasal dari Madura.
"Kak, berapa harga sekilo semangka tanpa biji," tanya Boim.
"Tiga ribu lima ratus," jawab si pedagang.
"Mahal amat," timpal Boim.
"Tidak mas, semangka ini kualitas nomor satu. sudah tanpa biji, saya jamin pasti manis dan segar rasanya. Lihat saja warnanya yang merah,"
tegas si pedagang sambil memperlihatkan contoh buah semangka yang sudah dibelah.
Tanpa pikir lagi, Boim langsung memilih semangka yang kira-kira beratnya dua kilo.
Setelah transaksi, Boim menstater dan melarikan Vespanya bak pembalap GP5000 karena ingin secepatnya tiba di rumah.
Naas, di sebuah perempatan tak jauh dari rumahnya, Boim terlibat kecelakaan.
Dan, semangka yang baru dibelinya pecah berantakan di jalan.
Herannya, Boim tampak marah dan merasa tertipu setelah melihat buah semangka ternyata berwarna putih yang menandakan rasanya tidak manis dan kurang segar.
Dengan kemarahan luar biasa, Boim kembali ke pedagang buah tempatnya membeli semangka.
"Kak, sampeyan ini jualan kok menipu. Semangka gak enak, kok digembar-gemborkan manis dan segar. Ayo kembalikan uang saya,"
damprat Boim sambil memperlihatkan buah semangka yang hancur.
"Lho, sebentar. memangnya apa yang terjadi, kok semangka ini hancur berantakan," ujar si pedagang.
"Untung, sebelum sampai di rumah, saya kecelakaan, sehingga tahu bahwa semangka yang sampeyan jual ternyata gak sesuai promosi," jelas Boim.
"Sampeyan ini gimana sih. Orang saja kalau jatuh dari sepeda motor pasti pucat kok, apalagi semangka. Ya pasti pucat,"
sumber https://www.facebook.com/344500512287188/photos/a.353212418082664.81184.344500512287188/869164059820828/?type=1&theater
Ceritanya, Boim ingin membawakan oleh-oleh semangka buat istri tercinta yang baru dinikahinya sepekan lalu.
Sepulang kerja, dengan Vespa butut hasil warisan ayahnya, mampirlah Boim ke pasar buah di dekat rumahnya.
Boim langsung menuju seorang pedagang semangka yang rupanya berasal dari Madura.
"Kak, berapa harga sekilo semangka tanpa biji," tanya Boim.
"Tiga ribu lima ratus," jawab si pedagang.
"Mahal amat," timpal Boim.
"Tidak mas, semangka ini kualitas nomor satu. sudah tanpa biji, saya jamin pasti manis dan segar rasanya. Lihat saja warnanya yang merah,"
tegas si pedagang sambil memperlihatkan contoh buah semangka yang sudah dibelah.
Tanpa pikir lagi, Boim langsung memilih semangka yang kira-kira beratnya dua kilo.
Setelah transaksi, Boim menstater dan melarikan Vespanya bak pembalap GP5000 karena ingin secepatnya tiba di rumah.
Naas, di sebuah perempatan tak jauh dari rumahnya, Boim terlibat kecelakaan.
Dan, semangka yang baru dibelinya pecah berantakan di jalan.
Herannya, Boim tampak marah dan merasa tertipu setelah melihat buah semangka ternyata berwarna putih yang menandakan rasanya tidak manis dan kurang segar.
Dengan kemarahan luar biasa, Boim kembali ke pedagang buah tempatnya membeli semangka.
"Kak, sampeyan ini jualan kok menipu. Semangka gak enak, kok digembar-gemborkan manis dan segar. Ayo kembalikan uang saya,"
damprat Boim sambil memperlihatkan buah semangka yang hancur.
"Lho, sebentar. memangnya apa yang terjadi, kok semangka ini hancur berantakan," ujar si pedagang.
"Untung, sebelum sampai di rumah, saya kecelakaan, sehingga tahu bahwa semangka yang sampeyan jual ternyata gak sesuai promosi," jelas Boim.
"Sampeyan ini gimana sih. Orang saja kalau jatuh dari sepeda motor pasti pucat kok, apalagi semangka. Ya pasti pucat,"
sumber https://www.facebook.com/344500512287188/photos/a.353212418082664.81184.344500512287188/869164059820828/?type=1&theater
0 komentar:
Posting Komentar