BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kegiatan belajar mengajar yang
melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam
rangka mencapai tujuan pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur
lingkungan belajar agar bergairah bagi anak didik. Dengan seperangkat teori dan
pengalaman yang dimiliki, guru gunakan untuk bagaimana mempersiapkan program
pengajaran dengan baik dan sistematis.
Salah satu usaha yang tidak pernah
guru tinggalkan adalah, bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu
komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Metode adalah salah satu alat untuk
mencapai tujuan. Dengan memenfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu
mencapai tujuan pengajaran. Metode adalah pelicicn jalan pengajaran menuju
tujuan. Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik memiliki ketrampilan tertentu,
maka metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan.
Akhirnya, dapat dipahami bahwa
pwnggunaan metode yang tepat akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah.
B. Rumusan
Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Materi
Pesawat Sederhana
a.
Pengertian pesawat sederhana
Pesawat sederhana adalah alat untuk
memudahkan melakukan usaha yang dibuat dari bahan sederhana dan di rancang
dengan sederhana pula.
Pesawat sederhana ada 4 jenis, yaitu:
1. Tuas (pengungkit)
2. Katrol
3. Bidang miring
4. Roda berporos dan roda bergigi
Keuntungan mekanis
pesawat sederhana adalah angka yang menunjukan perbandingan antara berat beban (W) dengan gaya /
kuasa (F) yang diperlukan.
Dirumuskan keuntungan mekanik : beban
kuasa
KM : W
F
Tuas
T : titik tumpu
B : titik beban
K : tituk kuasa
lw :
lengan beban
lk :
lengan kuasa
W : berat beban
F : gaya /kuasa
Prinsip kerja tuas adalah kesetimbangan
Beban x lengan beban = kuasa x lengan kuasa
Jadi, keuntungan mekanik tuas semakin besar jika lengan
kuasa semakin besar dengan lengan beban yang semakin pendek
Berdasarkan letak tumpu, titik beban, dan titik kuasa dibagi
3 jenis, yaitu, :
1. Tuas jenis pertama, yaitu apabila
titik tumpu T berada diantara titik beban B dengan titik kuasa K. Contoh
tuas jenis 1 : adalah guntuing, tang, pembuka tutup botol, gunting kuku,
linggis
2. Tuas jenis kedua, yaitu apabila titik
bebanm B diantara titik kuasa K dengan titik tumpu T. Contoh : troli dorong, pemecah biji
3. Tuas jenis ketiga, yaitu apabila titik
kuasa berda diantara titik beban B dengan titik tumpu T. Contoh : paku pencaput paku, lengan ,
alat pancing, sekop
c.
Katrol
Katrol adalh jenis pesawat sederhana
yang digunakan untuk mengubah gaya berat menjadi gaya angkat. Katrol digunakan
untuk mengangkat beban, yang terdiri dari roda beratur, tali yang kaitkan
dengan beban pada satu ujung lain yang ditarik.
Katrol terdiri dari 3 jenis :
1. Katrol tetap tunggal
Garis
tengah katrol dianggap sebagai tuas, sehingga :
Iw
= If = R
Persamaan
tuas :
W.
Iw = F If
W.
R = F.R
=
KM=
1
Keuntungan
katrol tetap tunggal =1 artinya umtuk mengangkat beban W diperlukan kuasa sama
dengan berat beban (W= F).
2. Katrol bergerak tunggal
Garis tengah katrol dianggap sebagai tuas, sehingga :
Iw =R
If = 2R
Persamaan tuas :
W. Iw = F If
W. R = F. 2R
=2
KM =2
3. Sistem katrol atau katrol majemuk
Sistem katrol terdiri atas sejumlah katrol teteap dan katrol
bergerak. Besarnya keuntungan mekanik sistem katrol tergantung pada bnayaknya
tali yang menahan beban ke atas.
Semakin banyak katrol dan tali-tali yang menghubungkan
katrol, semakin besar keuntungan mekanik sistem katrol, yang berarti semakin
besr beban yang sanggup diangkat.
Contoh
sistem katrol
Sistem
katrol yang terdiri dari empat buah katrol, banyaknya tali yang menghibungkan
antara dua katrol yaitu 4 buah
KM = 4 = 4 ¼ W =F
Artinya dengan katrol tersebut (KM =4) untuk mengangkat
beban W hanya diperlukan kuasa ¼ W
Keterangan
:
1. Katrol tetap
2. Katrol bergerak
3. Katrol majemuk
Ketika akan menaikan beban yang berat
ke atas truk, seringkali seseorang menggunakan papan kayu yang kuat yang
diletakan sebagai bidang miring antara lantai dengan sisi truk. Selanjutnya
orang itu akan mendorong benda sepanjang bidang miring.
Pesawat sederhana tidak memperkecil usaha:
Usaha
cara I = usaha cara II
Usaha
gaya angakat= usaha gaya dorong
F1
x h = F2 x L
W.h = F.L
=
KM bidang miring =
Jadi,
semakin panjang bidang miring semakin besar keuntungan mekaniknya yang berarti
semakin kecil kuasa (gaya dorong) yang diperlukan.
Itulah mengapa jalan ke puncak bukit/
gunung dibuat berkelok-kelok.
Contoh pemanfaatan bidang miring
adalah tangga, sekrup/ulir, baut, baji, dongkrak mobil mekanik.
e.
Roda berporos dan bergigi
1. Roda berporos
Roda berporos dengan katrol. Prinsip kerjanya memanfaatkan
perbedaan jari-jari luar dan dalam. Lihat gambar dibawah ini :
r= jari-jari roda kecil yang terhubung dengan beban.
R=jari-jari roda besar yang terhubung dengan kuasa.
Keuntungan mekanis roda berporos dirumuskan :
KM= KM =
Jadi semakin besar perbedaan jari-jari
beban dan jari-jari kuasa semakin besar keuntungan mekaniknya, yang berate pula
kuasa yang diperlukan semaki kecil.
2. Roda bergigi atau gear.
Dalam sistem roda gigi dua atau lebih roda gigi
bersingungan. Aneka mesin pabrik banyak menggunakan pesawat sedehana jenis ini.
Jenis- jenis roda gear adalah :
a. Roda gear pemercepat atau
pemeperlambat
Roda
pemercepat banyaknya gigi roda input lebih besar dari roda output, sedangkan
roda pemeperlampat banyaknya roda input lebih kecil dari roda output.
b. Roda gear pengubah arah putaran
Selain
mempercepat atau memeperlambat putaran, roda gear juga merubah arah putaran.
c. Roda gear pengubah jenis gerak
B. Metode
yang cocok untuk materi pesawat sederhana
1.
Ceramah plus tanya jawab
Metode ceramah adalah metode yang
boleh dikatakan metode tradisional, metode ini lebih banyak menuntut keaktifan
guru daripada anak didik. Cara mengajar dengan ceramah dapat dikatakan juga
sebagai teknik kuliah, merupakan suatu cara mengajar untuk menyampaikan
keterangan atau informasi tentang suatu pokok persoalan secara lisan. Sedangkan
metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang
harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari sisi
sebaliknya.
Mengingat ceramah banyak segi yang
kurang maka penggunaannya harus didukung dengan alat dan media atau metode
lain. Karena itu, pada saat guru memberikan ceramah diselingi dengan tanya
jawab kepada siswanya mengenai materi yang belum dimengerti.
Untuk penggunaan metode ceramah plus
tanya jawab dalam materi pesawat sederhana, guru menjelaskan mengenai konsep
dasar pesawat sederhana seperti pada tuas, katrol, bidang miring, dan roda,
yang meliputi pengertian, rumus dan pemanfaatan masing-masing contoh pesawat
sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat penyampaian materi tersebut,
guru sambil berinteraksi dengan siswa atau tanya jawab dengan siswa, misalnya
guru bertanya kepada siswa, “coba sebutkan contoh pesawat sederhana yang ada
pada lingkungan kalian? ”
2.
Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian
pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa
pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis un tuk dibahas dan
dipecahkan bersama.
Teknik diskusi adalah salah satu teknik
belajar mengajar yang dilakukan oleh seoorang guru disekolah. Di dalam diskusi
ini proses belajar mengajar terjadi, dimana interaksi antara dua atau lebih
individu yang terlibat, saling tukar-menukar pengalaman, informasi, memecahkan
masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif, sebagai
pendengar saja.
Untuk penggunaan metode diskusi pada saat pembelajaran dalam materi
pesawat sederhana siswa dibentuk kelompok dengan tiap kelompoknya beranggotakan
3-4 siswa, setelah itu guru memberikan materi diskusi tentang pesawat
sederhana, contohnya lembar diskusi :
Setelah siswa berdiskusi tentang materi yang diberikan, siswa mengambil
kesimpulan dari diskusi tersebut, untuk kemudian hasil dari diskusi dikumpulkan
kepada guru. Lalu guru membahas hasil diskusi dari siswa.
3.
Eksperimen
Metode eksperimen atau percobaan adalah
cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar
dengan metode percobaan ini siswa diberi keseempatan untuk mengalami sendiri,
mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan
menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu.
Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran,
atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atas proses
yang dialami itu.
Untuk penggunaan metode eksperimen pada materi pesawat sederhana, guru
dapat mengajak siswa untuk melakukan ekperimen sederhana yang dapat membantu
siswa untuk lebih memahami konsep dari materi pesawat sederhana.
4.
Penugasan
Metode penugasan adalah metode
penyajian materi dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan
kegiatan belajar. Tugas bisa
dilaksanakan oleh siswa di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium,
perpustakaan, ataupun rumah siswa atau dimana saja asal tuga itu dapat
dikerjakan.
Untuk penggunaan metode penugasan pada materi pesawat sederhana, guru
memberikan tugas pekerjaan rumah dalam bentuk soal. Hal tersebut untuk
memotivasi siswa agar dapat lebih memahami materi pesawat sederhana. Contoh
soal yang dapat digunakan :
1. Jelaskan perbedaan tuas jenis pertama,
tuas jenis kedua, dan tuas jenis ketiga !
2. Sebutkan contoh penggunaan system
katrol !
3. Sebutkan contoh penggunaan roda
berporos !
4. Jelaskan pengertian keuntungan mekanik
pesawat sederhana !
5. Seorang pekerja menaikan drum minyak
tanah yang massanya 50 kg ke atas truk, setinggi 1,5 m dengan menggunakan
bidang miring panjangnya 3 m. bila g= 10 m/s2, berapakah besarnya
gaya yang diperlukan pekerja tersebut?
Untuk soal-soal latihan siswa juga dapat diambil dari buku lembar kerja
siswa atau buku-buku lain yang mendukung materi pesawat sederhana.
0 komentar:
Posting Komentar