PROPOSAL
Guna memenuhi
tugas pelajaran Bahasa Indonesia
Guru Pengampu : Nanik
Indrayani, S.Pd
Disusun Oleh :
·
Abdul Ghofur
·
Hasan Saputra
·
Mahsusotun Nafisah
·
Nurul Fauziyah
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DARUSSALAM
SMK AL MUBAROK
TAHUN AJARAN
2012/2013
PROPOSAL
A.
JUDUL PENELITIAN
“ UPAYA SEKOLAH
DALAM MENSOSIALISASIKAN BAHAYA NARKOBA PADA SISWA” .
B.
LATAR BELAKANG
Dalam rentang sejarah bangsa-bangsa, pemuda selalu berada di garis
depan dalam hingar bingar pembangunan. Idealisme telah
membentuk pemuda menjadi sosok yang ingin mengubah dunia menjadi
lebih baik. Bagi bangsa-bangsa yang sedang mengejar kemajuan, komponen
masyarakat yang paling vital dalam pengembangan modal sosial adalah
pemuda. Dalam hal inisiswa, pelajar dan mahasiswa
yang menjadi sorotan karena mereka-merekalah yang akan menjadi penerus bangsa
dan mereka juga rentan terpengaruh kehal-hal yang negatif. Derasnya arus informasi
dan teknologi yang kian canggih seperti saat sekarang ini, masuknya budaya
barat ke Indonesia pun semakin banyak. Berbagai mode, trend dan gaya menjadi
bagian tersendiri bagi kaum muda-mudi dalam bergaul khususnya anak sekolah.
Searah ilmu pengetahuan dan teknologi para generasi penerus bangsa terkadang
menyelewengkannya kearah negatif. Pesatnya arus teknologi membuat siswa dengan
mudahnya membukasitus website yang tidak seharusnya dibuka, dan makin hebatnya
ilmu pengetahuan seperti ilmu kedokteran yang gampang diselewengkan
kearahnegatif, contohnya seperti penyalahgunaan obat-obatan dan zat adiktif
yangdilarang dipergunakan dan dijual bebas. Dua hal ini ternasuk dalam
kategorikenakalan remaja yang sudah sangat kompleks dan sudah menjadi bagian tersendiri
dalam suatu bangsa termasuk Indonesia.
Masalah penyalah gunaan narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika
dan Bahan/Obat berbahaya) merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan
upaya penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerjasama
multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, konsekuen, dan konsisten. Menurutsoedjono D,SH dalam bukunya
narkotika dan remaja, khususnya di Indonesiamengenai penyalahgunaan narkotika
menjangkau masyarakat sejak puluhan tahun silam. Keluarga sebagai satuan
terkecil dari masyarakat bisa menjadi filter dan tempat bagi anak untuk
menerima pendidikan awal yang lebih baik, dan bias dilihat ciri atau watak
dan serta sikap anak terbentuk dari lingkunagan keluarga, oleh karena itu dalam
suatu lingkungan keluarga yang baik akan menciptakan anak-anak yang baik.
Tetapi selain keluarga ada lembaga formal yang punya andil besar dalam terciptanya
suatu generasi yang baik. Menurut Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003, bahwa
pendidikan nasional berdasarkan pancasila bertujuan untuk menjadikan
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Sekolah sebagai tempat bagi siswa untuk
menemukan jati diri dan identitas bagi siswa, berbagai budaya masuk menjadi
satu, inilah yang biasanya menjadi hal yang vital. Siswa terkadang terjerumus dalam
cara bergaul yang salah seperti penyalah gunaan narkoba. Sekolah menjadi suatu
tempat yang aman untuk beredarnya barang haram tersebut, banyaknya
anak-anak yang tersandung narkoba maka banyak sekolahan yang mensosialisasikan
akan bahaya narkoba tersebut, dan itu merupakan tugas tersendiri bagi pihak
sekolah, di lain pihak selain teman sekolah, dan teman sepergaulannya,
hal ini menjadi penting dari sekolah untuk menjadikan sekolah bebas dari
belenggu narkoba. Dari hal ini pula kita dapat melihat bagaimana upaya sekolah
dalam mensosialisasikan bahaya narkoba seperti sekarang ini. Sehingga kita
sebagai siswa harus mewaspadai akan adanya bahaya tersebut. sebelum kita
terjerumus alangkah baiknya jika kita memberantas.
C. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa penyebab siswa bisa mengkonsumsi NAPZA?
Bagaimana upaya sekolah dalam mensosialisasikan bahaya
narkoba pada siswa?
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui penyebab
siswa mengkonsumsi NAPZA
2.
Mengetahui upaya
yang dilakukan sekolah dalam mensosialisasikan bahaya narkoba kepada siswa.
E.
MANFAAT PENELITIAN
1.
Manfaat bagi
penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis tentang
narkoba.
2.
Manfaat bagi
sekolah Dengan upaya sosialisasi ini sekolah bisa lebih mengetahui pencegahan narkoba
dikalangan pelajar.
3.
Manfaat bagi
fakultas Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi lembaga sebagai koleksi
pustaka sehingga dengan koleksi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para
mahasiswa untuk mereferensi dalam melakukan penelitian lanjutan.
F.
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
A.
Judul Penelitian
B.
Latar Belakang
C.
Rumusan Masalah
D.
Tujuan Penelitian
E.
Manfaat Penelitian
F.
Sistematika
Penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian Narkoba
B.
Jenis-jenis Narkoba
C.
Bahaya Akibat
Narkoba
BAB III PEMBAHASAN
A.
Penyalahgunaan Narkoba
Pada Siswa
B.
Upaya Sekolah dalam
Mensosialisasikan Bahaya Narkoba
BAB IV PENUTUP
Simpulan dan Saran
Daftar Pustaka
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian Narkoba
NAPZA adalah kependekan dari Narkoba Psikotropika dan ZatAdiktif.
Menurut UU RI No. 22/1997 tentang narkotika, Yang dimaksuddengan narkoba ialah
zat atau obat , baik yang
berasal dari tanaman maupun
bukan tanaman , baik antetis maupun sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan menimbulkan ketergantungan dan kecanduan. (Poerwodarminto Edi,
1998:3).
B.
Jenis-Jenis Narkoba.
a.
Narkotika
Narkotika
dibedakan menjadi 3 golongan yaitu:
1.
Narkotika
Golongan I,
adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dantidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai
potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan. Yang termasuk dalam narkotika
jenis ini antara lain:
a) Tanaman papaver somniferium L dan
semua bagian-bagiannyatermasuk buah dan
jeraminya,
kecuali bijinya.
b) Opium mentah, yaitu
getah yang membeku sendiri, diperolehdari buah tanaman papaver
somniferium L yang hanya mengalami pengolahan sekedar
untuk pembungkus dan pengangkutan tanpa memperhatikan kadar morfinnya.
Candu, hasil yng diperoleh dari opium mentah melalui suatu
rentetan pengolahan khusus, pelarutan, pemanasan dan peranginan dengan
atau tanpa penambahan bahan-bahan lain dengan maksud
mengubahnya menjadi suatu ekstrak cocok
untuk pemadatan.
Jicing, sisa-sisa dari candu setelah dihisap tanpa memperhatikan
apakah candu itu dicampur dengan daun atau bahan lain. Jicingko, hasil yang
diperoleh dari pengolahan jicing.
d) Tanaman koka, tanaman
dari semua genus erythoxylon dari keluarga erythoxylacecae
termasuk buah dan bijinya.
e) Kokain mentah, semua
hasil-hasil yang diperoleh dari daunkoka yang dapat diolah secara langsung
untuk mandapatkan kokain.
f) Kokain (metil ester-I-bensoil ekgonina), diperoleh
dari daun tanaman Erythoxylon coca yang tumbuh didaerah Amerika selatan bagian barat. Kokain berupa
serbuk Kristal berwarna putih atau tidak berwarna. Crack merupakan salah satu bentuk padat dari kokain basah.
g) Tanaman ganja, semua
tanaman cannabidan semua bagiandari
tanaman termasuk biji, buah, jerami hasil olahan tanaman ganja termasuk dammar
ganja dan hasis.
2.
Narkotika
Golongan II,
adalah narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan
digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau untuk
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi mengakibatkan
ketergantungan, yang termasuk dalam golongan ini antara lain:
Morfin,
merupakan alkaloida yang terdapat dalam opium canduyang berasal
dari tanaman papaver somniferum L,
morfin berupa serbuk berwarna putih yang digunakan dalam pengobatan
untuk menghilangkan rasa nyeri. Dalam bentuk sustained release
tablet digunakan untuk menghilangkan rasa
nyeri yang sangat pada penderita kanker, operasi, dan
lain-lain.Morfin dapat mengakibatkan ketergantungan fisik, psikis, dantoleransi
sehingga penggunaan dalam pengobatan sangatdibatasi dan merupakan obat pilihan
terakhir.
b)
Fentanil,merupakan
narkotika sintetis yang sering digunakan untuk anestesi umum.
3.
Narkotika
golongan III,
adalah narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi dan tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan,mengakibatkan ketergantungan. Yang termasuk
narkotika jenis ini antara lain:
a)
Kodeina,
merupakan alkaloid yang terdapat dalam opiumcandu atau sintesa dari morfin,
kodein berupa serbuk putih atau dalam bentuk tablet, digunakan dalam pengobatan
untuk menekan batuk atau antitusif dan penghilang rasa nyeri
atauanalgesic. Kodeina dapat juga sangat ringan bila dibandingkan dengan
morfin.
b)
Etil
morfina (dionina), merupakan senyawa semi sintetik dari morfina
yang sifat-sifatnya serupa dengan kodeina
dan digunakan terutama penekan batuk.
UU. Narkotika
tersebut menyebutkan (pasal 45) bahwa pecandu narkotika wajib menjalankan
pengobatan dan perawatan.Menurut UU RI NO. 5/1997 tentang psikotropika, hanya
dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan
dalam terapi,
serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
b.
Psikotropika
Psikotropika dibagi menjadi 4 golongan, meliputi :
1)
Psikotropika
golongan I, adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan
untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat
kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.Termasuk dalam golongan ini antara
lain :
a)
MDMA(extasi), merupakan
turunan amfetamina, berbentuk serbuk berwarmna putih atau
kekuningan bersifat halusinogen kuat nama lain : xtc,
adam,essence, dll.
b)
Psilosibina dan psilosina, diperoleh dari sejenis
jamur yang tumbuh di Meksiko, efek yang dihasilkan menyerupai meskalina.
Di Indonesia
pernahdiketemukan pada jamur tahi sapi.
2)
LSD(Lisergik
Dietilamida), berasal dari
sejenis jamur ergot yang tumbuh pada
tanaman gandum hitam atau putih.Merupakan halusinugen kuat, menimbulhan
gangguan persepsi yang salah mengenai pikiran, suara, warna, danlain-lain.
LSD mengakibatkan ketergantungan fisik, psikisdan juga toleransi. Ditemukan
dijalur gelap dengan bentuk tablet atau stiket (blotter paper).
3)
Psikotropika
golongan II, adalah psikotropika yang berkhasiat untuk
pengobatan dan dapat digunakan dalamterapi dan untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Termasuk
golongan ini antara lain: Amferamina,
methafetamina,meta kualona, mitilfenidat,dan lain-lain.
4)
Psikotropika
golongan III, adalah psikotropika yang berkhasiat untuk
pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan. Termasuk
dalam golongan ini antara lain : Amobarbital,
flunitrazepam, Katina dan lain-lain.
5)
Psikotropika
golongan VI, adalah psikotropika yang berkhasiat untuk
pengobatan dan sangat luas digunakanuntuk terapi atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan sertamempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan. Termasuk
golongan ini antara lain : Barbital, Bromozepam, Diazepam,
Eatazolam, Fenobarbital, Klobazam,
Lorazepam, Nitrazepam, danlain-lain. UU psikotropika
tersebut menyebutkan (pasal 37) bahwa pengguna psikotropika yang menderita
sindrom ketergantungan berkewajiban unrtuk ikut
serta dalam pengobatan dan perawatan.
c.
Zat Adiktif
Zat adiktif adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif
diluar yang disebut narkotika dan psikotropika,meliputi :
Minuman
beralkohol, mengandung etanol (etil alcohol)yang berpengaruh menekan
susunan syaraf pusat dansering menjadi bagian dari kehidupan manusia
sehari-hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan sebagai campuran dengan
narkotika atau psikotropika,
Memperkuat pengaruh obat
atau zat itu dalam tubuh manusia.
Ada tiga golongan minuman beralkohol, yaitu :-
a)
Golongan A
: kadar etanol 1 ± 5 % (bir)-
b)
Golongan B
: kadar etanol 5 - 20 % (berbagai jenis minuman anggur)-
c)
Golongan C
: kadar atanol 20-45 % (whiskey,vodka,TKW, manson
house, jhonywalker, kamput).
2)
Inhalansia (gas
yang dihirup) dan solven (zat pelarut), mudah menggunakan berupa senyawa
organic yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga,kantor dan
sebagai peluams mesin. Yang sering disalahgunakan antara lain: lem, thinner,
penghapus catkuku, bensin.
3)
Tembakau,
pemakain tembakau sangat luas dimasyarakat.Pada upaya
penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama
pada remajaharus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karenarokok dan alkohol
sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang lebih
berbahaya.(Poerwanto Edi, 1998:9)
C. Bahaya Akibat Narkoba
a.
Gangguan Fisik
Pengguna
morphine, heroinBahaya dari penggunaan morphin, heroin dapatmengakibatkan
berbagai macam penyakit seperti: infeksi/abses
atau bekas infeksi pada
kulit akibat penyuntikan, infeksi pada parudapat berupa bronchitis, paru-paru
basah maupun TBC, infeksi pada jantung, gangguan fungsi hati yang
menimbulkan hepatitis Bdan C, penularan HIV/AIDS, terjadi gangguan pencernaan,
badankurus, banyaknya gigi berlubang, gangguan menstruasi padawanita, sedang
pada laki-laki dapat terjadi impotensi. Kematianseringkali disebabkan karena
overdosis dengan akibat berupakomplikasi medik yaitu pembengkakan paru-paru
akut sehingga pernafasan berhenti.
2)
Penggunaan
metamfetamin (shabu-shabu atau ekstasi) bahaya
dari penggunaan metamfetamin seperti: denyut nadiyang keras dan meningkat,
tidak teratur, tekanan darah meningkat,kelainan jantung, kekurangan cairan
sampai pingsan, keringat berlebihan atau kedinginan, badan panas, mual dan
muntah.Kematian sering terjadi yang disebabkan karena overdosis Yangdisebabkan
karena rangsangan susunan saraf otak berlebihandengan akibat: kegelisahan,
pusing, refleks meninggi, gemetar (tremor), tidak dapat tidur, mudah
tersinggung atau pemarah, bingung, halusinasi, pannik dan kehilangan
kesadaran (koma) danakhirnya meninggal.
3)
Pengunaan kokain,
Bahaya penggunaan kokain banyak menimbulkan perforasiatau terjadi lubang pada
sekat hidung, gangguan paru-paru yang berupa bronchitis, pneumonia atau
paru-paru basah dan penekanan pernafasan sehingga akhirnya dapat
mengakibatkan kematian.
Penggunaan
marijuana atau cannabis atau ganja Bahaya dari penggunaan gangguan pada fungsi
paru-parumisalnya bronchitis, hipertensi, denyut jantung tidak teratur,imunitas
atau kekebalan tubuh, kerusakan jaringan otak pada
sistem limbic, dan gangguan
system hormonal sehingga terjadigangguan menstruasi dan kemandulan pada
laki-laki.Pada umumnya orang menghisap NAPZA jenis ini denganmaksud untuk
melarikan diri dari kenyataan, ingin membebaskandiri dari beban pikiran yang
sedang kusut, tanpa disadari pelarianini justru menjerumuskan ke dalam dunia
khayal sampai padagangguan jiwa skizofernia,
bahkan merupakan awal gangguan jiwa skizofernia
sesungguhnya.
5)
Penggunaan
alkohol dan minuman kerasAkibat dari penggunaan alkohol dan minuman keras akan menyebabkan
terjadinya kerusakan sel hati atau sirosis hepatitis,gangguan pencernaan
terutama pada lambung, penekanan pernafasan, kekurangan oksigen, emboli,
denyut jantung tidak beratur dasn hipertensi, anemia, kekurangan sel
darah putih, terjadi penurunan gen homo seksual, gangguan ginjal, serta
gangguansyaraf tepi dan syaraf mata.
6) Penggunaan inhalen (lem aica aibon, thinner, penghapus cat
kuku)Akibat penggunaan inhalen akan terjadi kekakuan pada pembuluh paru-paru,
penekanan pernafasan, denyut jantung tidak teratur, merupakan racun dalam
hati, gangguan ginjal, dangangguan pada mata.
b.
Gangguan Mental Emosional
Penggunaan
morphin, heroinAkibat dari penggunaan morphin heroin dapatmenyebabkan daya
ingat menurun sehingga keluhan pelupa cukupmenonjol. Oleh kerenanya peringatan
atau nasehat dan laranganyang diberikan kepadanya, seringkali dilarang berulang
kali karenadia sesungguhnya tidak ingat terhadap pesan-pesan yang
telahditerimanya. Tidak mampu berkonsentrasi dan memusatkan
perhatian pada sesuatu obyek,
misalnya pelajaran atau pembicaraan.
2)
Penggunaan
metamphetamin (shabu-shabu atau ekstasi)Akibat dari penggunaan metamphetamin
ini dapat menyebabkan perilaku yang hiperaktif (tidak dapat diam
selalu bergerak), rasa gembira (elation). Dapat menyebabkan rasagembira
yang berlebihan (euphoria) seringkali lepas kendali dan melakukan
tindakan-tindakan yang bersifat asusila (Linda Devidel,1991). Hal ini terjadi
karena NAPZA jenis alphetamine ini menghilangkan dorongan atau impulse
agresivitas seksual dengankata lain fungsi pengendalian diri (self control)
seksual melemah.
3)
Penggunaan kokain
akibat dari penggunaan kokain ini antara lain: agitasi psikomotor,
menunjukkan kegelisahan, tidak dapat diam danagitatif. Rasa gembira yang
berlebihan sehingga ketelitian danketekunan menurun.
4) Penggunaan marijuana atau ganjaAkibat dari penggunaan marijuana
atau ganja: euphoriayaitu rasa gembira tanpa sebab dan tidak wajar, perasaan
waktu berjalan lambat. Misalnya 10 menit bisa dirasakan sebagai 1 jam.
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Penyalahgunaan Narkoba pada Siswa
Penyebab penyalahgunaan narkoba sangatlah
kompleks yang merupakan akibat interaksi antara faktor yang terkait dengan
individu, lingkungan dan mudah tersedianya narkoba di sekolah. Bila dilihat
secara spesifik beberapa siswa mempunyai tingkat resiko lebih
besar menggunakan dan menyalahgunakan narkoba kerena sifat dan
latar belakang kehidupan atau orang disekitarnya. Tapi perlu dicatat
bahwa keduanya dibagi menjadi faktor individu dan faktor lingkungan.
Faktor tersebut memang tidak selalu menjadi patokan pada seseorang bahwa siswa dapat
dikatakan pengguna, dan secara saingkat faktor penyebab siswa menyalahgunakan
narkoba adalah sebagai berikut:
a.
Faktor individu,
yang meliputi:
Rasa ingin tahu
yang kuat dan ingin mencoba.
Tidak bersikap
tegas terhadap tawaran atau pengaruh teman sebaya.
Penilaian diri
yang negatif (low self-esteem)
seperti merasa kurang mampu dalam pelajaran, pergaulan, penampilan diri atau
status sosial ekonomi yang rendah Rasa kurang percaya diri (low self-confidence) dalam
menghadapitugas.
Mengurangi rasa
tidak enak, ingin menambah prestasi.
Tidak tekun dan
cepat jenuh.
Sikap memberontak
terhadap peraturan dan tata tertib.
Pernyataan diri
sudah dewasa.
Identitas diri
kabur akibat proses identitas dengan orang tua atau penggantinya yang
kurang berjalan dengan baik, atau gangguan identitas jenis kelamin, merasa
kurang jantan.
Mengalami depresi, cemas dan
hiperkinetik.
Persepsi yang tidak
realistis.
Kepribadian dissosial
(perilaku menyimpang dari norma yang berlaku).
Penghargaan sosial yang
kurang.
Keyakinan bahwa penggunaan zat merupakan lambangkeperkasaan dan kemodernan (anticipatory
belief )
b.
Faktor
lingkungan, yang meliputi:
Mudah memperoleh zat adiksi
Komunikasi antara orang tua
dan anak yang kurang efektif.
Hubungan antar orang tua
(ayah-ibu) kurang harmonis.
Orang tua atau anggota
keluarga lainnya yang menggunakan zatadiksi.
Lingkungan keluarga terlalu
ketat dan disiplin.
Orang tua yang otoriter atau
dominan.
Berteman dengan pengguna
narkoba.
Tekanan kelompok sebaya yang
sangat kuat.
Ancaman fisik dari teman atau
pengedar.
Lingkungan sekolah tidak
tertib atau disiplin.
Lingkungan sekolah yang tidak
member fasilitas bagi penyaluranminat dan bakat para siswanya.
Banyaknya iklan minuman
beralkohol dan rokok.
Lemahnya penegak hokum.
Mudahnya NAPZA didapat
dimana-mana dengan harga relatif murah.(Poerwanto Edi, 1998:11).
B.
Upaya Sekolah Dalam Mensosialisasikan Bahaya Narkoba
Upaya sekolah dalam mensosialisasikan bahaya narkoba pada siswa
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a.
Memberikan
sosialisasi kepada siswa tentang bahaya dan akibat dari penyalahgunaan NAPZA.
b.
Melibatkan siswa
dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA
disekolah.
c.
Melatih siswa
untuk menolak tawaran pemakain zat, membentuk citra diri
yang positif, mengatasi stress dan
menyelesaikan masalah, mengembangkan keterampilan untuk tetap
bebas dari pemakain NAPZA atau rokok.
Menyediakan
pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa (kegiatan ekstrakurikuler), sehingga
mereka tidak terjerumus pada kegiatan yang negative.
e.
Meningkatkan
kegiatan konseling yang dilakukan oleh guruBK untuk membantu menangani masalah
yang terjadi pada siswa sejak awal. (Poerwanto Edi, 1993:15)
BAB IV PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan pada BAB III dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang
menyebabkan siswa terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba diantaranya adalah
faktor individu dan faktor lingkungan. Dari faktor terebut yang paling berpengaruh
adalah lingkungan terutama lingkungan pergaulan.
Upaya yang dapat
dilakukan sekolah yaitu dengan cara sosialisasi tentang narkoba,baik
pengertian, jenis-jenis maupun dampak penggunaan.
Cara lain yaitu
dengan adanya kegiatan positif diluar pelajaran, misalnya kegiatan
ekstrakurikuler.
B. SARAN
Hendaknya
diberikan bimbingan atau konseling untuk memberikan motivasi dan membentuk
karakter siswa. Dalam memberikan penjelasan, guru hendaknya memaparkan secara
apa adanya sehingga siswa mengetahui secara real.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Dariyo.2004. Psikologi Analisis Bahaya.Bandung : Remaja Rosda Karya.
Poerwanto Edi.1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai
Pustaka.
Kartini, kartono.1998. Kenakalan Remaja. Jakarta : Raja GratindoPersada.
Miles dan Hilberman. 1992. Penyalahgunaan Narkotika/ Perkembangan Remaja. Jakarta :Rineka Cipta.
Ikina Ghari H, dan Abu Chanif.1986. Pencegahan, Pendekatan, Penelitian, Penelitian Suatu Penyalahgunaan
dan Solusinya.Ghalia Indonesia Bogor.
Arikunto, Suharsimi.1996. Praktek. Prosedur Psikotropika.Jakarta:Rineka Cipta
0 komentar:
Posting Komentar